Apa itu komformitas?? Komformitas merupakan Suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Selain itu Ada banyak definisi menurut para ahli mengenai komformitas ini, yang pertama adalah menurut Myers (1999), Konformitas merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok, terlihat dari kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya dengan kelompok acuan sehingga dapat terhindar dari celaan maupun keterasingan. Lalu selanjutnya menurut Menurut Cialdini & Goldstein (Taylor, dkk, 2009), Konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau periloaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain.
Bagaimana sih sebuah komformitas itu dapat terjadi? Menurut Sears (2004) menyebutkan ada 4 faktor yang mempengaruhi konformitas, antara lain:
Yang paling menarik perhatian saya pada materi ini adalah penelitian tentang komformitas. Yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Solomon Asch pada tahun 1951 dan 1955 di dalam penelitian ini Partisipan dalam penelitian ini diminta untuk mencaritahu yang mana dari ketiga garis pembanding yang sama persis dengan sebuah garis standar. Beberapa orang dari partisipan adalah asisten peneliti yang tidak diketahui oleh partisipan lainnya. Pada saat-saat yang disebut sebagai critical trials, para asisten peneliti tersebut dengan sengaja menjawb dengan salah pertanyaan yang diajukan. Mereka secara bulat memilih garis yang salah sebagai garis yang sesuai dengan garis standar. Lebih dari itu, mereka menyatakan jawaban salah tersebut terlebih dahulu sebelum partisipan yang lain memberikan jawaban. Hasilnya adalah bahwa ternyata partisipan yang lain kemudian terpengaruh dan memberikan jawaban yang sama dengan yang dikatakan oleh para asisten peneliti tersebut. Pada titik ini terjadilah apa yang disebut dengan konformitas. (diberikan gambar mengenai riset Solomon Asch)Salah satu perkembangan menarik dari teori konformitas berdasarkan penelitian-penelitian Solomon Asch berikutnya yang bisa dikedepankan adalah bahwa harus dibedakan antara konformitas publik (public conformity) dengan penerimaan pribadi (private acceptance). Banyak orang melakukan perilaku-perilaku tertentu yang sesuai dengan norma sosial atau norma kelompok walaupun hal tersebut tidak mereka yakini sebagai sesuatu kebenaran untuk dilakukan. Tadi merupakan penjelalasan panjang tentang apa yang mrmpengaruhi komformitas dan sedikit tentang penelitian komformitas. Yang paling saya tanya tanyaan pada saat penjelasan materi ini adalah, apa yang membuat seseorang tidak melakukan komformitas? karna saya yakin bahwa tidak semua orang akan mudah kita pengaruhi dengan komformitas ini.
Ada dua alasan mengapa seseorang bisa saja tidak melakukan konformitas. Alasan tersebut adalah:
1.Deindividuasi
Deindividuasi terjadi ketika kita ingin dibedakan dari orang lain. Individu akan menolak konform karena tidak ingin dianggap sama dengan yang lain.
2. Merasa menjadi orang bebas
Individu juga menolak untuk konform karena dirinya memang tidak ingin untuk konform. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa memaksa dirinya untuk mengikuti norma sosial yang ada.
NB: Jika ingin saya mencantumkan referensi silahkan comment, atau hubungi contak person :)